Selasa, 24 Mei 2011

Laporan Observasi

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Salah satu tokoh pendidikan yang bernama Gagne mengemukakan definisi belajar yaitu “Belajar merupakan suatu proses diman suatu organism berubah perilakunya sebagai akibat dari pengalaman”.
Belajar memiliki tiga atribut pokok yaitu :
1. Belajar merupakan proses mental dan emosional atau aktivitas pikiran dan perasaan.
2. Hasil belajar berupa perubahan perilaku, baik yang menyangkut kognitif, psikomotor, maupun afektif.
3. Belajar berlangsung melalui pengalaman, baik pengalaman ;angsung maupun pengalaman tidak langsung (melalui pengamatan). Dengan kata lain, belajar terjadi dalam interaksi dengan lingkungan (lingkungan fisik dan lingkungan sosial).
Supaya belajar terjadi secara efektif perlu diperhatikan beberapa prinsip berikut :
• Motivasi, yaitu dorongan untuk melakukan kegiatan belajar, baik motivasi intrinsic maupun motivasi ekstrinsik. Motivasi instrinsik dinilai lebih baik, karena berkaitan langsung dengan tujuan pembelajaran itu sendiri.
• Perhatian atau pemusatan energi psikis terhadap pelajaran erat kaitannya dengan motivasi. Untuk memusatkan perhatian siswa terhadap pelajaran, guru dapat mengaitkan pelajaran dengan diri siswa itu sendiri (kebutuhan, minat, dan pengalaman siswa) dan atau menciptakan situasi pembelajaran yang dapat menarik perhatian siswa.
• Aktivitas. Belajar itu sendiri aktivitas. Bila pikiran dan perasaan siswa tidak terlibat aktif dalam situasi pembelajaran, pada hakikatnya siswa tersebut tidak belajar. Penggunaan metode dan media yang bervariasi dapat merangsang siswa lebih aktif belajar.
• Balikan. Balikan didalam belajar sangat penting, supaya siswa segera mengetahui benar tidaknya pekerjaan yang ia lakukan. Balikan dari guru sebaiknya yang mampu menyadarkan siswa terhadap kesalahan mereka dan meningkatkan pemahaman siswa akan pelajaran tersebut.
• Perbedaan individual. Indibidu merupakan probadi tersendiri yang memiliki perbedaan dari yang lain. Guru hendaknya mampu memperhatikan dan melayani siswa sesuaidengan karakteristik mereka masing-masing. Berkaitan dengan ini catatan pribadi setiap siswa sangat diperlukan.
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Lingkungan belajar merupakan suatu sistemyang terdiri dari unsur tujuan, bahan pelajaran, strategi, alat, siswa, dan guru. Semua unsur atau komponen tersebut saling berkaitan, saling mempengaruhi, dan semuanya berfungsi dengan berorientasi pada tujuan.
Komponen utama yang harus dipertimbangkan dalam memilih dan menggunakan Strategi Pembelajaran ialah tujuan, yang dalam Kurikulum 2004 dirumuskan dalam bentuk kompetensi, sebab semua komponen tersebut-termasuk Strategi Pembelajaran-dipilih dan difungsikan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Gagne mengklasifikasikan hasil-hasil belajar atau tujuan pembelajaran ke dalam lima jenis tujuan belajar sebagai berikut :
1. Keterampialan Intelektual dengan tahapan-tahapannya :
• Kemampuan membedakan (diskriminasi)
• Kemampuan mengenal konsep konkret
• Kemampuan memahami konsep terdefinisi
• Kemampuan mengguanakan aturan, rumus, hukum/dalil, prinsip, dan
• Kemampuan memecahakan masalah dengan menggunakan berbagai aturan.
2. Strategi Kognitif yaitu kemampuan memilih dan mengubah cara-cara memberikan perhatian, belajar, mengingat, dan berfikir.
3. Informasi Verbal yaitu kemampuan menyimpan nama/label, fakta, dan pengetahuan dalam ingatan.
4. Keterampilan Motorik yaitu kemampuan melakukan kegiatan-kegiatan fisik.
5. Sikap yaitu kemampuan menampilkan perilaku yang bermuatan nilai-nilai.
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih Strategi Pembelajaran ialah tujuan pembelajaran, jenis dan tingkat kesulitan materi pelajaran, sarana, waktu yang tersedia, siswa, dan guru. Yang perlu dipertimbangkan dari faktor siswa, antara lain : siswa sebagai pribadi tersendiri memilki pebedaan-perbedaan dari siswa lain, jumlah siswa yang mwngikuti pelajaran.
Faktor fasilitas, ruang dan waktu yang perlu dipertimbangkan ialah jumlah dan karakteristik alat pelajaran dan alat peraga, jumlah dan karakteristik sumber pelajaran (bahan cetakan dan lingkungan sekitar), ketersediaan ruangan yang dibutuhkan serta jumlah waktu yang tersedia. Sedangkan faktor guru yang mempengaruhi penggunaan Strategi Pembelajaran ialah kemempuan menguasai bahan pelajaran dan kemempuan membelajarkan siswa.
Suatu pembelajaran menuntut pemanfaatan berbagai metode dan teknik, baik pada tahap perancangan maupun penyesuaian-penyesuaian yang dilakukan pada saat pembelajaran sedang berlangsung.

1.2. Tujuan

• Untuk mengetahui keadaan sekolah yang bersangkutan, baik dari segi saran prasarana, keadaan siswa, keadaan pendidik dan tenaga kependidikan, serta seluruh yang trekait dengan keadaan sekolah.
• Untuk mengetahui proses pembelajaran di kelas/Kegiatan Belajar Mengajar yang berkaitan dengan mata kuliah Strategi Pembelajaran.

1.3. Sasaran

Yang menjadi sasaran tempat observasi kami adalah SDN Cilendek Timur 1 yang beralamat di Jl. Gg Mesjid Rt 01/10 Bogor 16112 Kelurahan Cilendek Timur Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor.

1.4. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penyusunan laporan observasi ini adalah :
1. Studi Pustaka, (memperoleh informasi dari buku, contoh laporan-laporan dan internet)
2. Observasi

1.5. Bentuk Kegiatan

Pada hari pertama observasi tanggal 17 Januari 2011, kami mengidentifikasi keadaan sekolah yang bersangkutan, baik dari segi saran prasarana, keadaan siswa, keadaan pendidik dan tenaga kependidikan, serta seluruh yang trekait dengan keadaan sekolah.
Pada hari kedua observasi tanggal 18 Januari 2011, kami mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar di dalam kelas yang terbagi menjadi 2 yaitu 2 orang di kelas 1c, 2 orang di kelas 6b. masing-masing dari kami mengamati apa yang terjadi dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar tersebut.





BAB II
PROFIL SEKOLAH


Nama Sekolah : SDN CILENDEK TIMUR 1
Alamat : Jl. Gg Mesjid Rt 01/10 Bogor 16113
Kelurahan : Cilendek Timur
Kecamatan : Bogor Barat
Kota : Bogor
Provinsi : Jawa Barat
Nomor Statistik : 101020503038
Nomor Pokok Sekolah Nasional : 20220050
Jenis dan Status Sekolah : SD Negeri
Kategori Sekolah : SD/MI Biasa
Status mutu sekolah : Standar/SPM
Status Akreditasi Sekolah : B (Baik)
Tahun Berdiri Sekolah : 1980
Kurikulum yang digunakan : KTSP
(Sekolah tidak memiliki jaringan internet)
Luas Tanah : 2778 M2
Luas Bangunan Keseluruhan : 721 M2
Status Penguasaan Gedung Sekolah : milik sendiri
Waktu Penyelenggaraan : Kombinasi (Pagi dan Siang)








A. Keterangan Keadaan Siswa, Guru dan Rombongan Belajar Tahun ajaran 2010/2011


1. Keadaan Siswa 2010/2011
a. Siswa baru tingkat 1 : laki-laki = 41 orang
Perempuan = 53 orang
b. Jumlah siswa tingkat 1-6 : laki-laki = 262 orang
Perempuan = 283 orang
c. Jumlah siswa yang mengulang tingkat 1-6 : laki-laki = 9 orang
Perempuan = 2 orang
d. Jumlah siswa yang putus sekolah/drop out tingkat 1-6 : laki-laki = 0
Perempuan = 0
e. Jumlah peserta UN 2010/2011 : laki-laki = 36 orang
Perempuan = 39 orang
f. Jumlah lulusan 2009/2010 : laki-laki = 36 orang
Perempuan = 39 orang

g. Jumlah siswa seluruhnya menurut kelompok umur
a. < 7 Tahun : laki-laki = 1 orang Perempuan = 2 orang b. 7-12 Tahun : laki-laki = 259 orang Perempuan = 278 orang c. > 12 Tahun : laki-laki = 2 orang
Perempuan = 3 orang

h. Jumlah siswa tingkat 1-6 menurut agama
a. Islam : 545 orang
b. Protestan : 0
c. Katolik : 0
d. Hindu : 0
e. Budha : 0
f. Konghucu : 0
i. Jumlah Rombongan Belajar tingkat 1-6 : 15 kelas
a. Tingkat 1 : 3 Rombel
b. Tingkat 2 : 2 Rombel
c. Tingkat 3 : 3 Rombel
d. Tingkat 4 : 3 Rombel
e. Tingkat 5 : 2 Rombel
f. Tingkat 6 : 2 Rombel
j. Jumlah Guru keseluruhan : 22 orang
a. Guru PNS :
• Laki-laki = 5 orang
• Perempuan = 12 orang
b. Guru Honor :
• Laki-laki = 2 orang (1 orang pensiun, tetapi dihonorkan kembali)
• Perempuan = 3 orang
k. Jumlah Guru memenuhi untuk sertifikasi : laki-laki = 2 orang
Perempuan = 8 orang

l. Jumlah Guru yang lulus Sertifikasi : laki-laki = 0
Perempuan = 3 orang
m. Pendidikan Guru :
a. S1 : laki-laki = 3 orang
Perempuan = 6 orang
(selebihnya D2 sedang melanjutkan S1)








B. Keterangan Sarana dan Prasarana Sekolah

1. Kondisi bangunan menurut tingkat kerusakan komponen bangunan
 Bangunan/Gedung 1
Luas (dari seluruh lantai) : 182 M2
Tahun dibangun : 1982
Tahun terakhir renovasi : 2008
Jumlah lantai : 1
Klasifikasi bangunan : permanen
Jenis lantai terluas : permanen
Jenis dinding terluas : permanen
Jenis atap terluas : Genteng
Pondasi, kolom dan balok, plesteran,kolom dan balok, rangka (kuda-kuda+kaso), penutup/atap, instalasi listrik : tidak ada yang rusak
Drainase limbah (buangan air) : 46 % - 65 %
 Bangunan/Gedung 2
Luas (dari seluruh lantai) : 147 M2
Tahun dibangun : 1982
Tahun terakhir renovasi : 2002
Jumlah lantai : 1
Klasifikasi bangunan : permanen
Jenis lantai terluas : permanen
Jenis dinding terluas : permanen
Jenis atap terluas : Genteng
Pondasi, kolom dan balok, plesteran,kolom dan balok, rangka (kuda-kuda+kaso), penutup/atap, instalasi listrik : tidak ada yang rusak
Drainase limbah (buangan air) : tidak ada yang rusak
 Bangunan/Gedung 3
Luas (dari seluruh lantai) : 182 M2
Tahun dibangun : 1980
Tahun terakhir renovasi : 2002
Jumlah lantai : 1
Klasifikasi bangunan : permanen
Jenis lantai terluas : permanen
Jenis dinding terluas : permanen
Jenis atap terluas : Genteng
Pondasi, kolom dan balok, plesteran,kolom dan balok, rangka (kuda-kuda+kaso), penutup/atap, instalasi listrik : tidak ada yang rusak
Drainase limbah (buangan air) : tidak ada yang rusak
 Bangunan/Gedung 4
Luas (dari seluruh lantai) : 161 M2
Tahun dibangun : 1984
Tahun terakhir renovasi : 2007
Jumlah lantai : 1
Klasifikasi bangunan : permanen
Jenis lantai terluas : permanen
Jenis dinding terluas : permanen
Jenis atap terluas : Genteng
Pondasi, kolom dan balok, plesteran,kolom dan balok, rangka (kuda-kuda+kaso), penutup/atap, instalasi listrik : tidak ada yang rusak
Drainase limbah (buangan air) : 46 % - 65 %
 Bangunan/Gedung 5
Luas (dari seluruh lantai) : 49 M2
Tahun dibangun : 1987
Tahun terakhir renovasi : 2008
Jumlah lantai : 1
Klasifikasi bangunan : permanen
Jenis lantai terluas : permanen
Jenis dinding terluas : permanen
Jenis atap terluas : Genteng
Pondasi, kolom dan balok, plesteran,kolom dan balok, rangka (kuda-kuda+kaso), penutup/atap, instalasi listrik : tidak ada yang rusak
Drainase limbah (buangan air) : tidak ada yang rusak
2. Kondisi bangunan menurut jenis ruang dan tingkat kerusakan komponen bangunan dalam ruangan :
1. Ruang Kelas
 Tingkat/kelas 1
Kelas 1a, 1b, 1c : ada, berfungsi
Lokasi ruangan digedung berapa : gedung 3
Luas : 49 M2
Langit-langit, dinding, lantai, instalasi listrik, cat : tidak ada yang rusak
 Tingkat/kelas 2
Kelas 2a, 2b : ada, berfungsi
Lokasi ruangan digedung berapa : gedung 4
Luas : 49 M2
Langit-langit, dinding, lantai, instalasi listrik, cat : tidak ada yang rusak
 Tingkat/kelas 3
Kelas 3a, 3b, 3c : ada, berfungsi
Lokasi ruangan digedung berapa : gedung 3
Luas : 49 M2
Langit-langit, dinding, lantai, instalasi listrik, cat : tidak ada yang rusak
 Tingkat/kelas 4
Kelas 4a, 4b, 4c : ada, berfungsi
Lokasi ruangan digedung berapa :
a. Kelas 4a : gedung 4
b. Kelas 4b : gedung 5
c. Kelas 4c : gedung 4
Luas : 49 M2
Langit-langit, dinding, lantai, instalasi listrik, cat : tidak ada yang rusak
 Tingkat/kelas 5
Kelas 5a, 5b : ada, berfungsi
Lokasi ruangan digedung berapa :
a. Kelas 5a : gedung 1
b. Kelas 5b : gedung 2
Luas : 49 M2
Langit-langit, dinding, lantai, instalasi listrik, cat : tidak ada yang berfungsi
 Tingkat/kelas 6
Kelas 6a, 6b : ada, berfungsi
Lokasi ruangan digedung berapa : gedung 1
Luas : 49 M2
Langit-langit, dinding, lantai, instalasi listrik, cat : tidak ada yang rusak
2. Laboratorium bahasa : tidak ada
3. Laboratorium komputer : tidak ada
4. Ruang Perpustakaan : ada, berfungsi
Lokasi ruangan : gedung 1
Luas : 28 M2
5. Ruang UKS : ada, berfungsi
Lokasi ruangan : gedung 4
Luas : 14 M2
6. Ruang Kepsek : ada, berfungsi
Lokasi ruangan : gedung 3
Luas : 35 M2
7. Ruang Guru : ada, berfungsi
Lokasi ruangan : gedung 2
Luas : 49 M2
8. Ruang TU : ada, berfungsi
Lokasi ruangan : gedung 2
Luas : 28 M2
9. WC Guru laki-laki : tidak ada
10. WC Guru perempuan : tidak ada
11. WC Siswa laki-laki : ada, berfungsi
Lokasi ruangan : gedung 5
Luas : 4 M2
12. WC Siswa perempuan : ada, berfungsi
Lokasi ruangan : gedung 5
Luas : 4 M2
13. WC bersama 1 : ada, berfungsi
Lokasi ruangan : gedung 2
Luas : 4 M2
WC bersama 2 : ada, berfungsi
Lokasi ruangan : gedung 2
Luas : 4 M2
(pintu dan kusen : > 65 %)
14. Gudang : ada, berfungsi
Lokasi ruangan : gedung 4
Luas : 25 M2
15. Ruang Ibadah : tidak ada

Keterangan :
Jumlah meja siswa layak pakai = 160
Jumlah kursi siswa layak pakai = 320
Sumber utama penerangan : listrik PLN
Sumber utama air : sumur pompa
Lapangan olahraga : ada, berfungsi














BAB III
PEMBAHASAN


KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM)


I. KELAS 1
Prose pembelajaran pada kelas 1 menggunakan tematik yaitu mencakup semua pelajaran diantaranya B.Indonesia, PLH (Pendidikan Lingkungan Hidup), Agama.
Strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru yaitu Ekspositori, karena di kelas 1 guru harus lebih aktif dibandingkan siswa, guru menjelaskan dan siswa tinggal menerima dan kemudian mencatat.
Tahapan-tahapan prosedur pembelajaran :
a. Pra pembelajaran : salam, pembukaan, absen hadir.
b. Kegiatan awal : appersepsi (mengulang materi yang sudah di ajarkan), motivasi.
c. Kegiatan inti : pendalaman materi, mengajarkan baca, mengajarkan menulis.
d. Kegiatan akhir : menyimpulkan materi, evaluasi, menutup pelajaran, memberikan tugas rumah.
e. Tindak lanjut : memberikan pesan moral pada siswa
Pemilihan Metode mengajar yang digunakan guru yaitu metode ceramah, tanya jawab, dan pemberian tugas.
Pemilihan Media Pembelajaran, guru menggunakan buku B.indonesia, buku PLH, silabus, dan media gambar bencana alam.
Pengelolaan kelas yang dilaksanakan oleh guru yaitu menggunakan pendekatan modifikasi tingkah laku, pendekatan sosio emosional karena ada salah satu siswa yang tidak bisa di atur.
Penilaian pembelajaran, guru hanya melakukan evaluasi setelah materi yang disampaikan selesai.
Keterampilan dasar mengajar 1 dan 2 :
Dalam proses pembelejaran tersebut guru menggunakan keterampilan menjelaskan, keterampilan bertanya, keterampilan mengadakan variasi (tepuk semangat), keterampilan mengelola kelas, dan keterampilan membuka dan menutup pelajaran, keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan, tetapi yang digunakan hanya keterampilan mengajar perorangan saja (contoh : mengajarkan membaca dan menulis).

























2. KELAS 6
Proses pembelajaran di kelas 6 menggunakan Mata Pelajaran yaitu Matematika dan IPA. Pada Mata Pelajaran Matematika Strategi Pembelajaran yang digunakan oleh guru yaitu Heuristik karena pihak pengolah pesannya siswa, siswa dituntut lebih aktif dibandingkan guru.
Tahapan-tahapan prosedur pembelajaran :
a. Pra pembelajaran : ikrar dilapangan, membaca doa didalam kelas, dilanjutkan dengan membaca asmaul husna.
b. Kegiatan awal : appersepsi (mengulang materi pelajaran yang sudah disampaikan), memberi motivasi, menyampaikan tujuan pelajaran dan membuat kesimpulan.
c. Kegiatan inti : membahas PR Matematika, dan dilanjutkan dengan materi selanjutnya (guru memberi soal dan membahas didepan kelas dengan menunjuk siswa untuk mengisi soal tersebut).
Pemilihan metode mengajar yang digunakan oleh guru yaitu menggunakan metode Drill karena guru memberikan soal latihan.
Pemilihan media pembelajaran, guru menyiapkan sebuah tongkat dan buku pelajaran matematika.
Pengelolaan kelas yang dilaksanakan oleh guru, menggunakan pendekatan CTL (Control Teacher Learning).
Penilaian pembelajaran, guru memberikan tes formatif yang berbentuk lisan, tulisan, dan perbuatan (soal latihan matematika hal 87-93).
Keterampilan dasar mengajar 1 dan 2 :
Dalam proses pembelajaran tersebut guru menggunakan keterampilan menjelaskan, keterampilan memberikan penguatan, keterampilan mengadakan variasi, keterampilan mengelola kelas, dan keterampilan membuka dan menutup pelajaran.




BAB IV
SIMPULAN


Berdasarkan observasi yang telah kami amati, bahwa di SDN Cilendek Timur 1 tersebut memiliki banyak keunggulan, seperti danya teropong bintang dan proyektor milik sekolah. Letak sekolahnya pun cukup strategis karena berada di pusat pemerintahan (kelurahan) berdekatan pula dengan puskesmas dan mushola. Namun juga memiliki kekurangan, seperti sarana dan prasarana yang kurang mendukung dikarenakan kami masih menemukan atap yang bocor, bangku dan meja yang rusak, WC yang tidak layak pakai.
Untuk Kegiatan Belajar Mengajarnya kami membandingkan antara kelas 1 dan kelas 6. Di kelas 1 kegiatan Belajra Mengajarnya menggunakan Tematik dan sangat menarik perhatian siswa, karena guru memiliki Keterampilan mengadakan variasi sehingga belajar sambil bermain, sedangkan di kelas 6 Kegiatan Belajar Mengajarnya menggunakan mata pelajaran, diantaranya mengulang pelajaran yang telah dipelajari di kelas 3,4 dan 5 sehingga siswa sudah memahami dan mengetahui materi sebelumnya. Oleh sebab itu, di kelas 6 harus lebih sungguh-sungguh belajarnya karena untuk persiapan menghadapi Ujian Nasional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar